Kampanye Edukasi #IndonesiaMerdekaDiare

September 15, 2017

Pasca lulus dari perkuliahan, kadang saya ngerasa haus akan ilmu. Haus akan seminar, pelatihan, organisasi, atau sesuatu yang bisa ngasih saya pengetahuan lebih. Yang dulu buat ikut seminar tinggal milih, sekarang mulai terkendala jarak dan waktu. Yang dulu bisa nambah temen dengan daftar di organisasi ABCDE, sekarang mulai bingung mencari-cari, organisasi apa?

Tapi alhamdulillah, kemarin Allah ngasih kesempatan saya buat sekali lagi menyerap ilmu. Ilmu yang udah saya janjiin bakal saya share di blog ini. Bahkan sepanjang perjalanan pulang, saking ga sabarnya pengen banget bikin caption panjang di Instagram. Tapi itu cuma pengen doang, alhasil nulisnya tetep disini mwehehe.

Kamis, 14 September 2017 kemarin Nutricia Sarihusada ngadain Media dan Blogger Ghatering Kampanye #IndonesiaMerdekaDiare. Btw, ini pertama kalinya saya ikut gathering blogger lho *oke skip*. Kampanye edukasi ini dilakukan sebagai langkah nyata komitmen perusahaan terhadap nutrisi untuk bangsa, agar anak Indonesia dapat menjadi anak generasi maju.


Saya sempat bertanya-tanya "kenapa memperbaiki nutrisi bangsa tapi yang dibahas malah diare?". Saya baca jurnal singkat yang dibagikan pas registrasi. Pelan-pelan saya pun mulai memahami. Dan yang paling "menohok" adalah pas ngebaca resiko-resiko yang ditimbulkan dari diare, yaitu :
1. Anak yang terserang diare memiliki resiko kekurangan gizi
2. Anak yang sering terkena diare beresiko lebih pendek 3,6 cm ketika berusia 7 tahun, dibandingkan teman seumurnya
3. Anak yang sering diare beresiko memiliki IQ lebih rendah

Saya ga pernah berpikir kalo resiko diare bisa sejauh itu. Biasanya cuma mikir badan bakalan lemes, dehidrasi dan ga ada tenaga buat beraktivitas. Ini murni pengetahuan baru buat saya.

Kampanye Indonesia Merdeka Diare yang diselenggarakan di Fairfield by JW Marriot Surabaya ini menghadirkan 3 narasumber yaitu Dr. Andy Darma, SpA(K) (medical expert) Husna Ika Putri Sari (public figure mom) dan Nabhila Chairunnisa (Manager Digestive Care Nutricia Sarihusada)

Dr. Andy - Mbak Iput - Mbak Nabhila

Penyebab terjadinya diare yang terbanyak adalah bakteri Rotavirus (60%). Dan ternyata sebanyak 30% anak penderita diare yang disebabkan oleh Rotavirus memiliki intoleransi laktosa. Pada saat diare, produksi beberapa enzim pencernaan di dalam usus akan berkurang, sehingga sulit mencerna sebagian nutrisi, seperti laktosa yang banyak terkandung di dalam usus. Kondisi ini dapat disebut dengan intoleransi laktosa.

Diare adalah penyakit umum yang diderita oleh anak. Berdasarkan Riskesdas 2013, 1 dari 7 anak Indonesia pernah mengalami diare dengan frekuensi 2-6 kali dalam setahun. Namun dari angka kejadian ini, masih banyak ibu yang belum mengerti cara penanganan yang tepat.

Dr. Andy

Nah lho. Biar ga keliru lagi. Ini adalah penanganan yang tepat saat si kecil diare :
1. Untuk anak yang masih mendapat ASI, Pemberiannya dapat diteruskan karna ASI adalah yang terbaik.
2. Cegah dehidrasi dengan larutan oralit (dianjurkan oralit dari Puskesmas)
3. Konsultasikan ke tenaga medis 
4. Jaga kebersihan tubuh dan lingkungan si kecil
5. Pada beberapa keadaan, nutrisi bebas laktosa diberikan atas rekomendasi dokter.

Mbak Nabhila

Kalimat yang masih mengena banget dari mbak Nabhila adalah pas beliau ngomong "Terimakasih rekan-rekan media dan blogger yang sudah hadir. Dengan kehadiran kalian, itu artinya sudah semakin banyak orang yang teredukasi tentang diare". Kalimat ini sampe diucapin beberapa kali. Duh mbakk, ngapain berterimakasih segala. Justru kami yang berterimakasih karena Nutricia Sarihusada udah ngasih edukasi semacam ini.

So, buat yang udah ngebaca. Jangan sampe pengetahuan ini cuma buat konsumsi pribadi aja. Yuk kita sama-sama mengedukasi orang-orang (khususnya ibu-ibu) disekitar kita tentang Diare ini. Agar generasi penerus kita bisa sehat dan bertumbuh kembang dengan baik.

Bonus foto saya 😄


You Might Also Like

0 komentar

Recent Comment

Member Of

  

Subscribe